Kutainews.com, Samarinda – Rencana pemerintah menggulirkan kembali bantuan sosial serta bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga terdampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) kembali disorot Akademisi Universitas Mulawarman, sekaligus pengamat Ekonomi Kalimantan Timur Aji Sofyan Effendi.
Ia mengkhawatirkan BLT yang bersifat sementara dan jangka pendek ini akan banyak menghabiskan dana APBD serta APBN, pemerintah pun haruslah mulai membuat strategi agar dana penanganan Covid-19 bisa membangkitkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Aji menyebut dana yang ada bisa dimanfaatkan membackup bagi pemberdayaan industri kecil, UMKM, ekonomi rumah tangga (homemade) dan masyarakat yang berjualan produksi rumahan (home industri) sehingga ada stimulan ekonomi yang dapat menghidupkan lagi perputaran roda ekonomi, yang akhirnya pemerintah dan masyarakat kembali mendapat keuntungan dari perputaran dana yang ada.
“Tidak ada jaminan Covid-19 selesai, bukan tidak setuju, tetapi itu hanya jangka pendek. Kalau BLT terus digelontorkan dengan BLT seri pertama, seri kedua, seri ketiga habis ‘berdarah-darah’ dana APBD dan APBN kita. BLT kan kebutuhan sehari-hari penting juga, namun saya mengibaratkan ada pepatah mengatakan bahwa jangan diberi ikan tetapi diberi pancing artinya apa BLT ini ikan, setelah habis ya habis. Tetapi jika diberi pancing jika ikan habis, akan ada ribuan ikan yang bisa dipancing oleh masyarakat,” jelas Aji Sofyan pada Kutainews.com.com Selasa (9/6/2020).
Aji Sofyan menyambung, pentingnya restrukturisasi pajak, insentif UMKM itu adalah dalam rangka memberi pancing sehingga ada stimulan ekonomi dan kondisi kehidupan ekonomi tumbuh ditengah masyarakat yang notabene akan memberi (dalam tanda kutip) keuntungan pemerintah.
“New normal menurut pemahaman saya tentu dalam rangka kita menuju opsi pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan untuk pemulihan ekonomi kita,” sebutnya.
Dirinya pun menyarankan BLT perlu ditinjau kembali oleh pemerintah, ia cenderung melihat pentingnya membantu sektor-sektor ekonomi rakyat agar cepat tumbuh kembali. BLT bisa menjadi konsep baru sebagai pemberdayaan ekonomi di segala lini.
“Dinas-dinas yang relevan dapat membantu produksi barang dan jasa serta bisa membantu dalam pemasarannya. E-commerce (perdagangan dalam jaringan atau online) paling tepat pada kondisi dirumah saja pada masa pandemi seperti ini, serta bisa menumbuhkan ekonomi yang berbulan-bulan sudah lumpuh, tentunya akan membantu pendapatan asli daerah (PAD). BLT hasilnya memang membantu masyarakat mereka bisa makan, tetapi khawatirnya kehabisan dana tadi, karena itu jangka pendek,” tutupnya.
Editor : Tim Redaksi Kutainews
Diskusi Terkait Berita Ini