Kutainews.com, Samarinda – Meninggalnya Bupati Berau Muharram, menambah panjang deretan Kepala Daerah yang meninggal karena Covid-19. Dalam catatan media, setidaknya sudah ada 5 kepala daerah yang sebelumnya juga dilaporkan meninggal, akibat virus ini.
Artinya, Muharram adalah kasus ke-6. Pertama, kasus kepala daerah yang meninggal dalam kondisi terkonfirmasi positif Covid-19, adalah Bupati Morowali Utara Aptropel Tumimomor. Bupati di Sulwaesi Tengah itu, meninggal pada 2 April 2020 lalu, di Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo Makassar. Aptripel, mendapat hasil uji swab positif Covid-19, setelah melakukan perjalanan dari Jakarta.
Kedua, Wali Kota Tanjung Pinang Syahrul. Wali Kota di Provinsi Kepulauan Riau ini, meninggal di RS Raja Ahmad Thabib, pada Selasa 28 April 2020 lalu. Syahrul, meninggal dalam kondisi posittif Covid-19, meski sempat membaik.
Ketiga, Wali Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Najmi Adhani, sosok yang ramah itu, tutup usia setelah mengumumkan dirinya terkonfirmasi positif Covid-19, melalui unggahan di Instagram. Kabar itu, mengejutkan masyarakat Banjar, lantaran Najmi sebelumnya masih aktif di media sosial, membagikan saat dirinya tengah menjalani perawatan. Najmi, meninggal pada Senin 10 Agustus 2020 lalu, dalam keadaan positif Covid-19.
Keempat, Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony. Edward meninggal pada Minggu 16 Agustus 2020, di RS H Abdoel Moeloek Bandar Lampung, setelah terkonfirmasi positif Covid-19. Wakil Bupati di Provinsi Lampung itu, mengaku mengalami sesak, sebelum akhirnya dinyatakan positif Covid-19.
Selain Covid-19, Edward dikatakan memiliki komorbid atau penyakit penyerta berupa Diabetes Melitus (DM). Kelima, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin. Plt Bupati di Jawa Timur ini, meninggal pada Sabtu 22 Agustus 2020, di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur.
Keluhan awal pria yang karib disapa Cak Nur itu, adalah batuk dan sesak. Setelah di uji swab, hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Kondisinya memburuk, dan akhirnya meninggal dunia.
Keenam, Bupati Berau Muharram. Bupati di Kalimantan Timur (Kaltim) ini mengembuskan napas terakhir, pada 22 September 2020, di RS Pertamina Balikpapan. Muharram, mengumumkan terkonfirmasi positif Covid-19, pada 9 September lalu.
Sempat membaik, namun adanya perburukan kondisi akibat adanya penyakit penyerta membuat Muharram akhirnya meninggal dunia. Ia meninggal dalam kondisi terkonfirmasi positif Covid-19, dan dimakamkan dengan protokol Covid-19, di KM 15 Balikpapan.[]
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
Editor : Tim Redaksi Kutai News
Diskusi Terkait Berita Ini