Kutainews.com, Samarinda – Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survei Pengguna Internet Indonesia, pada periode 2019 hingga Kwartal 2 2020.
Survei dengan total 7.000 reponden dan margin eror 1,27 persen itu menemukan fakta bahwa pengguna internet Indonesia secara total mengalami kenaikan dan sudah mencapai 73,7 persen dari jumlah penduduk atau setara 196,7 juta orang.
Namun, dari jumlah itu sebaran pengguna internet nyatanya masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan presentasi mencapai 55,7 persen.
Sementara pengguna internet di Pulau Kalimantan, hanya berkisar 6,6 persen saja.
Dari rilis data hasil survei yang diterima Kutai News, terjadi penurunan penetrasi pengguna internet di wilayah Kalimantan. Meskipun, secara umum masih menunjukkan dinamika kontribusi penetrasi yang sama dengan wilayah lainnya.
Kontribusi penetrasi wilayah ini per provinsi terhadap kontribusi penetrasi total nasional sangat dinamis. Selain peningkatan penetrasi dan pengguna internet ada juga penurunan penetrasi dan penetrasi yang tetap di wilayah ini dari 2018 ke 2019.
Kenaikan terjadi di Kalimantan Selatan 0,1 persen dan Kalimantan Tengah 0,1 persen. Sementara penurunan terjadi di Kalimantan Barat menurun 0,1 persen dan Kalimantan
Timur 0,3 persen.
Penetrasi yang cenderung tetap terjadi di Kalimantan Utara.
Ketua Umum AJPII Jamalul Izza mengatakan, penurunan penetrasi yang terjadi ternyata tidak berhubungan secara postif dengan jumlah pengguna internet di Kalimantan Barat. Pada 2018 pengguna internet 3,8 juta
naik menjadi 3,9 juta di 2019.
“Kalimantan Timur, kontribusi penetrasinya menurun terhadap nasional dan jumlah user juga menurun tipis 3 ribu user 2,859 juta (2018) menjadi 2,855 juta (2019),” jelas Jamalul Izza melalui rilis tertulis Rabu (11/11/2020).
Di Kalimantan Utara kontribusinya terhadap penetrasi nasional cenderung tetap tetapi usernya meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk di provinsi
tersebut. User internet di Kaltara meningkat dari 477 ribu di 2018 menjadi 591 ribu di 2019.
Hal ini terjadi karena yang menjadi pengali—jumlah total populasi (penduduk) 2019 baik nasional maupun per provinsi—mengalami perubahan (naik) dari total penduduk 2018.
Besar kecilnya penigkatan pengguna internet tergantung besar kecilnya perubahan jumlah penduduk baik secara nasional dan provinsi. Sehingga jumlah pengguna internet
mengalami peningkatan dan penurunan pula.
Meskipun persentase kontribusi penetrasi menurun di 2018 tetapi jumlah penggunanya tetap menunjukkan kecenderungan kenaikan karena jumlah penduduk nasional dan per provinsi 2019 mengalami kenaikan pula. “Sementara jika kenaikan penduduk lebih kecil dari kontribusi penetrasi maka pengguna internet akan menurun,” pungkasnya.[]
Editor : Tim Redaksi Kutai News
Diskusi Terkait Berita Ini