Kutainews.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI sekaligus Ketua Panitia Kerja (Panja) Pemulihan Pariwisata Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengungkapkan kondisi pariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim) masih tergolong memprihatinkan.
Pasalnya, dampak Covid-19 sejumlah Daerah Tujuan Wisata (DTW) harus ditutup. “Kami mendapat masukan dari 10 Kabupaten/kota di Kaltim, bahwa dalam masa pemulihan ini, baru 2 daerah yang konfirmasi sudah membuka DTW yaitu Samarinda dan Kutai Kartanegara. Selain itu, dari total 117 DTW Kaltim, diperkirakan baru sekitar 10 persen yang sudah reaktivasi. Kami menangkap keengganan pembukaan DTW ini dikarenakan SOP yang belum jelas dari Kemenparekraf,” ujarnya dikutip Kutai News, dari rilis resmi DPR RI Sabtu (27/06/2020).
Politisi Fraksi Partai Golkar itu, juga menekankan pentingnya peningkatan kepercayaan diri pelaku pariwisata agar mereka dapat kembali merekrut para pekerja pariwisata yang telah dirumahkan sebelumnya.
“Kami juga mengharapkan Kemenparekraf dapat mengidentifikasi berapa banyak pekerja sektor pariwisata yang dapat terserap kembali. Selanjutnya, Kemenparekraf dapat mengantisipasi apabila kapasitas daya serap pengusaha pariwisata ternyata lebih kecil dari jumlah tenaga kerja yang tersedia. Dengan begitu, jumlah pengangguran yang terlalu besar di sektor ini dapat diminimalisir,” tambah Hetifah.
Menanggapi hal tersebut, Menparekraf Wishnutama Kusubandio sepakat diperlukan peningkatan kepercayaan diri para pelaku pariwisata dan identifikasi daya serap tenaga kerja pariwisata paska Covid-19.
“Kami setuju meningkatkan kepercayaan diri para pelaku pariwisata adalah salah satu tugas prioritas Kemenparekraf dan akan kami laksanakan. Kami juga setuju bahwa dibutuhkan pemetaan dan identifikasi terkait daya serap tenaga kerja pariwisata, akan tetapi kami membutuhkan waktu untuk melakukan hal tersebut. Walau begitu, kami tetap pastikan bahwa sektor pariwisata akan fokus pada penyerapan tenaga kerja kembali.” pungkasnya.[*]
Editor : Tim Redaksi Kutai News
Diskusi Terkait Berita Ini