Kutainews.com, Samarinda – Pagebluk bikin semua orang sibuk. Di tengah tuntutan pemenuhan ekonomi yang memang sudah pelik, anjuran protokol kesehatan pencegahan Covid-19, membuat kita semua semakin berat menjalani hari.
Sebagai sebuah bencana medis, kadang
fokus masyarakat tertuju pada upaya menjaga kesehatan fisik saja. Padahal, ada 2 tipe kesehatan yang harus dijaga. Pertama kesehatan fisik, kedua kesehatan mental.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Padilah Mante Runa menjelaskan, tak semua orang menyadari pentingnya kesehatan mental. Bahkan mengabaikan kesehatan mental, yang sebenarnya mampu memberikan dampak buruk pada kesehatan fisik jika tidak dijaga dengan baik.
“Karena saya rasakan sendiri, saya ini pernah terkonfirmasi positif Covid-19. Jadi kalau saya banyak pikiran, stress saya rasakan saturasi pernafasan saya menurun,” kata Padilah dalam sebuah Webinar yang dilaksanakan oleh Rumah Bekesah Minggu, (09/11/2020).
Padilah menjelaskan, setidaknya ada 3 masalah psikologis yang kerap ditemukan. Mulai dari cemas, depresi hingga trauma psikologis. Bahkan dalam penuturannya, 63 persen masyarakat pernah mengakses layanan kesehatan mental dengan keluhan cemas, dan 66 persen lainnya melaporkan depresi mereka.
Ada sejumlah cara yang menurut Padilah bisa membantu menjaga kesehatan mental. Seperti misalnya membatasi akses informasi yang berlebihan, dan menjalani pola kehidupan yang positif.
“Terutama informasi dari sumber yang tidak jelas. Kehidupan positif dengan tidak merokok, jangan minum alkohol dan menjauhi narkoba,” tambah Padilah.
Sementara itu Konselor Rumah Bekesah Ridha Wahyuni menjelaskan, Covid-19 memang memaksa untuk masuk dalam fase survival atau bertahan hidup secara tiba-tiba. Dalam penjelasannya Rida menuturkan bahwa otak manusia dipaksa untuk mengantisipasi pada apa yang membahayakannya.
“Namun tubuh kita tidak bisa mengetahui itu apa. Karena virus itu sendiri kan tidak terlihat. Darisana lah Covid-19 bisa mempengaruhi fisik kita,” tegasnya.
Kondisi yang paling sering dirasakan masyarakat selama pandemi ini adalah Psikosomatis.
“Misalnya saat kita takut, dan merasa cemas berlebih, bisa muncul rasa mual, gemetar hingga keringat dingin. Itu yang paling sering dirasakan pada awal pandemi,” paparnya.
Untuk itu, kata dia Rumah Bekesah juga menyediakan layanan konseling gratis bagi masyarakat yang merasa memerlukan layanan konsultasi. Konsultasi awal, menjadi proses yang paling mendasar, untuk memastikan kondisi kesehatan mental tetap terjaga. []
Editor : Tim Redaksi Kutai News
Simak kegiatan teranyar Rumah Bekesah :
Diskusi Terkait Berita Ini